! important; padding: 0px; vertical-align: baseline;">
Aku
gak ngerti apa maksudnya. Aku kejar pertanyaan ini, apa maksudnya?
Ternyata maksud dia adalah, setelah aku melahirkan putriku, alat
kelaminku sudah besar dan tidak ada lagi sensasi seksual yang bisa dia
rasakan. Aku menangis semalam itu sedangkan dia hanya tidur tanpa merasa
bersalah.
Setelah
malam itu, kami jadi jarang berbicara dari hati ke hati, bahkan dia
pindah dari ruang tidur kami, ke ruang tidur di ruang tamu, tanpa alasan
yang jelas. aku pun ada ego yang tidak bisa turun, aku juga tidak mau
kasih dia lagi. Setahun setelah malam itu, dia sama sekali tidak pernah
menyentuh tubuhku lagi. Aku gak tahan dengan semua ini, akhirnya aku
curhat dengan teman baikku. Katanya, kalau memang dia ngeluh sudah
longgar ya sudah operasi aja!
Aku bulatkan niat dan aku pun menjalani operasi alat vital.
Namun
operasi tidak berjalan begitu lancar, aku mengalami pendarahan yang
cukup parah sehingga harus tinggal di rumah sakit selama beberapa
minggu.
Seminggu
setelah itu, saat aku sudah bisa berjalan, aku pergi berkunjung ke
kamar pasien lainnya. Di situlah aku melihat sesosok pria yang sedang
menggandeng seorang wanita dan pria itu adalah SUAMIKU SENDIRI!
Aku
shock! Aku pun segera panggil dia dan benar, dia adalah suamiku.
Sebelum aku sempat berbicara, wanita hamil itu berkata,"Iya aku hamil
seorang anak laki – laki, dan ayah anak ini ya suamimu sendiri." aku
lantas Tanya kenapa dia tega mengkhianati aku!? Suamiku hanya
menjawab,"Kita cerai deh! Kamu tahu di tempat kita itu kota kecil dan
kalau rumah kita gak ada anak cowok, susah buat aku dapat penghargaan
dari orang lain."
Ternyata
hanya karena dia dapat putri sehingga dia membuang aku dan putriku! Aku
pukul dia dan aku ancam dia,"aku gak akan tanda tangan surat cerai! Aku
akan laporkan kamu melakukan perzinahan di luar nikah dan lihat
bagaimana proses hukum atas kalian!"
Aku
pun pergi dari situ dan menangis keras! Aku cari satu ruang kosong dan
menangis dari pagi hingga matahari terbenam. Aku gak tau, apakah aku
benar – benar harus meproses hukum atas kejadian ini?