perjodohan ini biasanya
dipenuhi dengan para remaja.
Dalam gambar ini, wanita – wanita yang berpakaian Bagus ini bukan mau menjual diri, tapi mereka mau menarik perhatian para perjaka muda untuk dinikahkan!
Di ritual tersebut, yang menjadi tokoh utamanya adalah pihak pria dan ibunya. Mereka akan memulainya dengan berkeliling dan mencari wanita yang mereka suka. Setelah ngobrol lama, pihak pria akan diskusi dengan orangtua dan mamanya akan datang dan memeriksa bagian wanita yang anaknya suka.
Ibu – ibu yang berkumpul di sini, adalah ibu – ibu dari wanita – wanita yang sedang mencari jodoh.
Dua wanita ini juga sudah berdandan seharian biar bisa mengaet cowok – cowok yang lagi cari jodoh. Jangan heran kalau banyak perempuan – perempuan cantik ini berasal dari keluarga miskin, karena memang mereka percaya dengan cara menikahlah keluarga mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Terkadang juga, ada pihak keluarga yang memiliki banyak anak cowok, akan langsung menjodohkan mereka dengan semua wanita di satu keluarga.
Bagi yang sukses dijodohkan, mereka akan naik ke mobil dan semua orang akan bersorak untuk mereka. Ada yang menarik, ada yang bernyanyi, dll.
Meskipun perjodohan seperti ini ditentang keras oleh orang lain, tetapi bagi suku gipsi ini, ini adalah salah satu kebudayaan mereka yang harus dijaga.
Sebelum acara ini berakhir, bagi orang yang kuragn beruntung mereka bukannya bersedih, malahan mereka akan bergandengan tangan dan menari bersama untuk mengakhiri ritual perjodohan hari itu.
Unik ya! Perjodohan memang ada plus minus, pro dan kontra, tapi biarlah pasangan yang jadi, kita doakan biar langgeng ampe kakek nenek ya!
Dalam gambar ini, wanita – wanita yang berpakaian Bagus ini bukan mau menjual diri, tapi mereka mau menarik perhatian para perjaka muda untuk dinikahkan!
Di ritual tersebut, yang menjadi tokoh utamanya adalah pihak pria dan ibunya. Mereka akan memulainya dengan berkeliling dan mencari wanita yang mereka suka. Setelah ngobrol lama, pihak pria akan diskusi dengan orangtua dan mamanya akan datang dan memeriksa bagian wanita yang anaknya suka.
Ibu – ibu yang berkumpul di sini, adalah ibu – ibu dari wanita – wanita yang sedang mencari jodoh.
Dua wanita ini juga sudah berdandan seharian biar bisa mengaet cowok – cowok yang lagi cari jodoh. Jangan heran kalau banyak perempuan – perempuan cantik ini berasal dari keluarga miskin, karena memang mereka percaya dengan cara menikahlah keluarga mereka akan mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Terkadang juga, ada pihak keluarga yang memiliki banyak anak cowok, akan langsung menjodohkan mereka dengan semua wanita di satu keluarga.
Bagi yang sukses dijodohkan, mereka akan naik ke mobil dan semua orang akan bersorak untuk mereka. Ada yang menarik, ada yang bernyanyi, dll.
Meskipun perjodohan seperti ini ditentang keras oleh orang lain, tetapi bagi suku gipsi ini, ini adalah salah satu kebudayaan mereka yang harus dijaga.
Sebelum acara ini berakhir, bagi orang yang kuragn beruntung mereka bukannya bersedih, malahan mereka akan bergandengan tangan dan menari bersama untuk mengakhiri ritual perjodohan hari itu.
Unik ya! Perjodohan memang ada plus minus, pro dan kontra, tapi biarlah pasangan yang jadi, kita doakan biar langgeng ampe kakek nenek ya!